Baru-baru ini terjadi peristiwa yg cukup menggemparkan Indonesia meledaknya bom di Bali. Kecaman pun datang dari berbagai penjuru dunia dan tertuju kepada sang teroris. Sayangnya lagi-lagi teroris itu diarahkan kepada kelompok Islam. Peristiwa ini mengingatkan kita kepada peristiwa runtuhnya gedung WTC di New York Amerika Serikat. Sudah menjadi lagu dan tingkah polah penguasa dunia yg notabenesebagai pihak golongan kuffar yaitu kebencian terhadap Islam AS yg merupakan penguasa dunia pun langsung menuding jaringan Alqaeda di balik peristiwa tersebut. Belum lama AS dan sekutunya menyingkirkan Alqaeda dan penguasa muslim di Afghanistan kini giliran wilayah Indonesia yg sedang dibidiknya. Bahkan terdengar kabar perpecahan antarwilayah di republik ini adl tujuan akhir dari Amerika. Peristiwa ini juga mengingatkan kembali pada era orde baru yg banyak operasi intelejen yg dilakukan tidak lain utk menciptakan “opini terbalik”. Dahulu banyak orang yg krn kurangnya pemahaman tentang Islam terjebak oleh beberapa oknum yg menginginkan citra Islam di mata pemerintah senantiasa buruk dan terkesan angker serta membahayakan sehingga harus ditumpas habis sampai ke akar-akarnya. Kita tentu ingat peristiwa jamaah Imron di Bandung kemudian juga peristiwa Woyla pembajakan pesawat yg akhirnya melambungkan nama Beny Moerdani sebagai pahlawan. Peristiwa tersebut ditengarai direkayasa utk menaikan pangkat seseorang dan menjadikan citra Islam semakin terpuruk dan termarjinalkan. Munculah akhirnya istilah “ekstre kanan” utk dialamatkan pada tiap musuh politik orde baru yg berasal dari kelompok Islam. Hanya saja kali ini yg lbh berkepentingan adl Amerika beserta sekutu-sekutunya. Tidak mustahil pola yg dikembangkannya pun sama pesis seperti pola orde baru. Untuk mendukung penciptaan opini yg selama sedang dilakukan Amerika dgn statement jaringan Alqaeda dgn label teroris internasional yg membahayakan diciptakanlah bukti kemudian. Yang kemudian jadi pertanyaan besar adl siapakah operator lapangan yg menjalankan order dari Amerika tersebut? Boleh jadi dia dari kelompok yg memang dibina secara khusus dgn pola orde baru. Atau boleh jadi operator di lapangan adl orang bayaran yg hanya berorientasi pada materi dan kekayaan tanpa mempedulikan dampak serta kerugian dari peristiwa ini. Kejanggalan lain yg menambah kuat dugaan Amerika di belakang ini semua adl peringatan dini dari pemerintah Amerika bagi warga negaranya. Dan begitu cepatnya kesimpulan yg diambil oleh pemerintah Amerika akan keterlibatan Alqaeda. Ada juga data yg menyebutkan hilir mudiknya kapal induk Amerika dari perairan Timor Leste ke perairan Bali tanpa diketahui kepentingannya. Dampak terbesar dari bom Bali yg dirasakan umat Islam saat ini adl menguatnya kecurigaan pemerintah terhadap kelompok Islam yg dianggap gigih memperjuangkan Islam dan menolak intervensi Amerika. Berita terakhir adl pemanggilan Ust Abu Bakar Ba’asyir sebagai saksi. Itu semua tidak lain krn kuatnya tekanan dunia internasional kepada pemerintah RI. Padahal tidak ada bukti yg mengarah pada semua itu hanya sayang ada sebagian media massa sudah menjatuhkan vonis dgn premis awal bahwa istilah teroris itu identik dgn Islam garis keras. Istilah “garis keras” “fundamentalis” “teroris” serta istilah miring lain yg ditujukan pada aktifis pergerakan Islam jelas-jelas merupakan ciptaan Amerika dan sekutu-sekutunya utk memojokan mereka. Kepentingan AS utk membidik Indonesia negara berpenduduk muslim terbesar di dunia dgn elemen-elemen kelompok Islam yg semakin berkembang menjadi hal yg lumrah. Mereka tidak rela jika kelompok-kelompok Islam yg sedang tumbuh dan berkembang subur di Indonesia bisa menjadi batu sandungan bagi mereka di kemudian hari. Mereka sangat berkepentingan jika perkembangan pergerakan Islam ini dapat diredam atau dihambat bahkan bila perlu dikikis habis. Karena kelompok inilah yg dianggap akan menghalang-halangi tujuam Amerika mengangkangi Indonesia. Inilah yg sesungguhnya perlu kita waspadai dan jangan sampai umat Islam terutama pemerintah kita terjebak kepada permainan global yg sekarang sedang dimainkan oleh pihak AS dan Yahudi dalam rangka menaklukan Islam di seluruh dunia setelah komunis Uni Sofyet hancur. Mereka AS dan Yahudi menyadari benar bahwa satu-satunya musuh besar yg ada di hadapan mereka sekarang ini adl Islam. Jadi mari rapatkan barisan waspadai adu domba! Al-Islam - Pusat Informasi dan Komunikasi Islam Indonesia